Senin, 15 November 2010
Selasa, 10 Agustus 2010
Website test speed
Weblog ini sedang di pugar baru selesai 80% saat postingan ini dibuat, berikut adalah gambar hasil test pada kecepatan loading time weblog www.mts-nooriman.co.cc dengan menggunakan domain www.mts-nooriman.blogspot.com.
Jika ingin mencoba speed test pada website/weblog anda silahkan kunjungi: http://www.iwebtool.com/speed_test
Jika ingin mencoba speed test pada website/weblog anda silahkan kunjungi: http://www.iwebtool.com/speed_test
Rabu, 19 Mei 2010
Hasil UAN MTS Noor Iman 2010
Alhamdulillah Ujian Nasional tahun 2010 ini siswa/siswi Mts Noor Iman dapat menyelesaikan dengan baik, dan lulus semua. Hal merupakan prestasi tersendiri, karena di tengah kekhawatiran menurunnya nilai hasil UAN Tahun 2010 , telebih di Kota samarinda sendiri angka ketidaklulusan cukup tinggi, sekita 40-an %.
Semoga siswa/siswi yang lulus dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Amiin
Selasa, 04 Mei 2010
KUNJUNGAN MTs. NOOR IMAN SAMARINDA KE KALTIM POST BALIKPAPAN
KUNJUNGAN MTs. NOOR IMAN SAMARINDA
KE KALTIM POST BALIKPAPAN
Minggu, 25 April 2010
Sekitar 50 siswa/siswi dan guru MTs. Noor Iman Samarinda melakukan kunjungan sekaligus Study Tour ke Kaltim Post Balikpapan (Minggu, 25 April 2010) dipimpin oleh Kepala MTs. Noor Iman Samarinda Nina, S.Pd. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menambah wawasan siswa terhadap keberadaan Kaltim Post dan menumbuhkan minat baca siswa terhadap Surat Kabar Kaltim Post yang merupakan harian pertama dan terbesar di Kalimantan Timur. Serta menambah pengetahuan siswa dalam bidang jurnalistik.
Kunjungan tersebut juga dimaksudkan bahwa kegiatan belajar tidak hanya dilakukan di Sekolah atau di kelas tetapi juga bisa dilakukan di luar kelas. Sehingga siswa dapat belajar dengan lingkungan luar dan mendapatkan manfaat untuk menunjang kegiatan belajar di Sekolah maupun di rumah.
Senin, 03 Mei 2010
Kisah penyelam
Kisah penyelam
Perjalanan hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara, dalam melaksanakan tugasnya selalu dibekali dengan tabung oksigen yang terpasang di punggungnya. Pada saat ia terjun menyelam, niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Tetapi begitu ia berada di bawah permukaan laut, ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya. Kenapa? Ternyata pemandangan di dalam laut sangat mempesona. Bunga karang yang melambai-lambai seolah-olah memanggilnya, ikan-ikan hias berwarna-warni yang saling berkejaran dengan riangnya membuatnya terpana. Ia pun lalu terlena ikut bercanda ria, melupakan tugasnya semula untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana.
Hingga pada suatu saat, dia terkejut manakala disadarinya oksigen yang berada di punggungnya tinggal sedikit lagi. Timbullah rasa takutnya. Tak terbayang olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak bila ia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharapkan. Maka dengan tergopoh-gopoh ia pun busaha untuk mencari tiram mutiara yang ada disekitarnya. Namun sayang, kekuatan fisiknya sudah melemah, energinya sudah habis terkuras bercanda ria dengan keindahan alam bawah laut.
Akhirnya isi tabung oksigennya benar-benar kosong, sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit, ia mau tidak mau harus muncul ke permukaan. Malangnya lagi, karena tergesa-gesa dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga ketika tersenggol ikan yang berseliweran di sampingnya, tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu sebagian tertumpah ke luar.
Di permukaan, majikannya telah menunggu. Begitu dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara sebagaimana yang ia harapkan, maka tumpahlah caci makinya dan saat itu juga si penyelam dipecatnya tanpa pesangon sedikitpun. Tentu saja bisa kita bayangkan bagaimana gundahnya perasaan si penyelam.
Dengan penuh rasa penyesalan, si penyelam berusaha minta kesempatan ulang untuk menyelam kembali. "Tuan, ijinkanlah aku untuk menyelam kembali, pasti aku akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya." Namun majikannya dengan tegas menolak, "Percuma engkau aku beri kesempatan, ternyata engkau hanya pandai membuang-buang oksigen saja."
Kisah ini amat mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia. Tabung oksigen adalah perlambang jatah umur manusia, tiram mutiara mengibaratkan pahala yang harus kita kumpulkan dan tiram mutiara yang tumpah mengumpamakan pahala yang hilang karenanya, sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan godaan-godaan kenikmatan duniawi dengan harta, tahta dan wanitanya.
Langganan:
Postingan (Atom)